Filosofi Candramasam

Disajikan topik Filosofi Candramasam: artinya cahaya bulan. Mari dimaknai ajaran ketuhanan pada pustaka suci Bhagavad Gītā – VIII-25 yang dikutip sebagai berikut:

“धूमो रात्रिस्तथा कृष्णः षण्मासा दक्षिणायनम् । तत्र चान्द्रमसं ज्योतिर्योगी प्राप्य निवर्तते ॥ ८-२५॥ dhūmo rātris tathā kṛṣṇaḥ ṣaṇ-māsā dakṣiṇāyanam, tatra cāndramasaṁ jyotir yogī prāpya nivartate.

Artinya: Asap, malam hari, bulan mati, dan enam bulan musim matahari ada di selatan. Apabila saat itu ajal telah memanggil, yogi yang mencapai cahaya bulan akan kembali lagi.

Adapun makna filosofi Candramasam bahwa cahaya Sang Hyang Candra saat malam atau ratri diuraikan sebagai berikut:

a) Dhūmo artinya asap; rātris artinya malam hari. Ini menunjukkan saat cahaya bulan disertai asap, menandakan musim kemarau atau musim kering, air mulai surut, dan angkasa tertutupi asap.

b) Kṛṣṇa artinya hitam atau gelap, yaitu malam gelap yang menandai perubahan musim dari penghujan ke kemarau. Waspadai kebakaran lahan dan panas ekstrem.

c) Ṣaṇmāsā artinya enam bulan, yaitu musim kemarau selama enam bulan. Petani beralih ke tanaman palawija seperti kedelai, jagung, dan bawang.

d) Dakṣiṇāyanam artinya bergerak ke selatan khatulistiwa, pertanda musim kering dimulai. Hutan dan lahan menjadi rawan kebakaran.

e) Cāndramasam artinya cahaya bulan. Cahaya bulan sebagai pedoman kehidupan yang selamat, memberikan tanda musim kemarau.

Intinya, Sang Hyang Candra memberikan isyarat Candramasam atau sinar bulan saat Dakṣiṇāyana yang melintas ke arah selatan garis khatulistiwa. Ṛtam Niskala adalah hukum ilahi yang tak terbantahkan. Semoga rahayu. Svaha. Kṣama ca Kṣami.

Palangka Raya, 7.5.2025

Oleh I Ketut Subagiasta

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *