Gita Santih Nusantara Gelar Dialog Dan Doa Untuk Bangsa

Acara Virtual “Memaknai Kemerdekaan Melalui Toleransi dan Kedamaian”

Acara yang diselenggarakan secara virtual tersebut mengangkat tema “Memaknai Kemerdekaan Melalui Toleransi dan Kedamaian” dan dihadiri oleh Panglima TNI Marsekal Dr. (HC) Hadi Tjahjanto, S.I.P., Koordinator Staf Khusus Presiden RI AAGN Ari Dwipayana sebagai pembina, serta Bhawati Nyoman Kertia selaku Ketua Gita Santih Nusantara (GSN).

Dalam pesannya, Ari Dwipayana menyatakan optimisme bahwa bangsa Indonesia mampu mengatasi krisis akibat pandemi saat ini.

“Jiwa patriotisme dan semangat kebersamaan bahu-membahu terlihat makin menguat di saat bangsa ini menghadapi tantangan pandemi COVID-19. Dengan semangat dan persatuan inilah maka kapal besar Indonesia akan kuat melaju di tengah badai,” ujarnya.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto dalam amanatnya menitikberatkan pada pentingnya kemerdekaan, toleransi, dan kedamaian.

Panglima memberikan contoh kehidupan yang toleran di Pulau Yapen, Papua. Ia menceritakan seorang guru Muslim bernama Agus Rangkuti, alumnus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang mengajar di Yapen. Guru tersebut melaksanakan ibadah sebagai seorang Muslim dengan damai di rumah induk semangnya, yaitu keluarga Protestan yang taat.

“Memang toleransi adalah buah saling menghormati di tengah perbedaan. Toleransi adalah perekat kesatuan dan persatuan bangsa,” tandas Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto.

Ketua GSN, Bhawati Nyoman Kertia, dalam laporannya menjelaskan bahwa dialog dan doa kebangsaan ini bertujuan untuk mendorong generasi muda agar memandang kemerdekaan Indonesia sebagai hasil perjuangan para pahlawan.

Namun, guru besar Fakultas Kedokteran UGM ini mengingatkan bahwa semangat tersebut harus disampaikan melalui narasi yang aktif, proaktif, dan interaktif agar kemerdekaan memiliki gairah untuk menggerakkan dan memajukan bangsa.

“Maka setiap orang merdeka hendaknya terus-menerus meningkatkan kemampuan dan kecerdasannya, mempertajam hati nuraninya, dan sekaligus memperkuat tali silaturahim sesama komponen bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris GSN, Gede Adiputra, yang dihubungi secara terpisah pada Minggu (15/8) menjelaskan bahwa acara tersebut diikuti secara virtual oleh sekitar 360 anggota Gita Santih Nusantara dari seluruh Indonesia dan mancanegara.

Bertindak sebagai narasumber dalam acara ini adalah Prof. Dr. Syafiq Mughni (Ketua PP Muhammadiyah), Romo Heri Wibowo, Pr (Wali Gereja Indonesia), dan Bhante Santacitto, Ph.D. (Sangha Theravada Indonesia).

Dalam kesempatan tersebut, dipanjatkan doa untuk bangsa, para pahlawan, dan tenaga kesehatan oleh enam tokoh agama. Mereka adalah:

  1. Hj. Mariatu Asiyah dari Islam,
  2. Pdt. Ermi Suhertian dari Protestan,
  3. Sr. Genoveva Bikan dari Katolik,
  4. Pinandita Kolonel AU Made Worda Negara dari Hindu,
  5. Bhikku Senajayo dari Buddha, dan
  6. WS Mulyadi dari Khonghucu.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *