Categories
BERITA

Audiensi Panitia The Global Domain Peace Merit Festival 2023 dengan Ketua PP Muhammadiyah

Bertempat di kantor Pusat Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jalan Cik Di Tiro, Yogyakarta, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadyah Prof Dr. H. Haedar Nashir, M.Si yang didampingi dr Agus Taufiqurrahman (Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Kesehatan dan Pembinaan Sosial), Bachtiar Dwi Kurniawan (staff khusus PP Muhammadiyah) pada hari Jumat, 30 Des 2022 menerima Panitia The Global Domain Peace Merit Festival 2023 yang diwakili oleh Ketua GSN (Gita Santi Nusantara) sekaligus penanggung jawab kegiatan yaitu Ida Bhagawan Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia, Sp.PD-KR., Drs, I Nyoman Warta M. Hum (Ketua PHDI DIY selaku penasehat), ketua penyelenggara Dr. Pande Made Kutanegara dan sekretaris panitia I Wayan Ordiasa MT.

Dalam kesempatan audiensi tersebut Ida Bhagawan Prof Ketia menyampaikan bahwa Gita Shanti Nusantara yang baru berumur 3 tahun berkomitmen turut menjaga perdamaian dunia. Beberapa kegiatan Gita Shanti Nusantara telah diadakan seperti dialog kebangsaan, menciptakan lagu-lagu perdamaian dan festival. Festival ini bertujuan untuk terus-menerus menggelorakan semangat menjaga perdamaian dunia melalui 4 (empat) kegiatan festival yaitu: festival nyanyian kedamaian popular, festival nyanyian kedamaian tradisi, festival tutur kedamaian dan festival kreativitas, yang diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat dari berbagai agama (lintas iman), antar negara dan lintas benua. Puncak festival akan dilaksanakan pada tanggal 18 dan 19 Februari 2023 dengan system offline dan online. Terkait dengan hal itu GSN dan panitia festival memohon bimbingan dan pengarahan dari PP Muhammadiyah selaku organisasi kemasyarakatan yang sudah berdiri lama dan telah mampu menjaga perdamaian di negara RI.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua GSN juga menyampaikan selamat atas terpilihnya kembali Prof. Dr, Haedar Naser selaku Ketum PP Muhammadiyah periode 2022 -2027.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, menyambut baik kehadiran ketua GSN dan panitia festival untuk menambah dan meningkatkan tali silaturahmi antar organisasi kemasyarakatan dalam upaya menjaga perdamaian dan negara RI yang berlandaskan pada Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Beliau juga menyambut baik pelaksanaan festival perdamaian dan bersedia hadir untuk memberikan sambutan, meskipun kemungkinan besar dalam bentuk video mengingat pada saat yang sama beliau sudah ada agenda di Bandung. Selain itu, saluran organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah juga dapat digunakan untuk memperluas jangkauan peserta festival perdamaian ini.

Pengarahan dan perbincangan hangat dan santai, hampir memakan waktu selama 1 jam mendekati Sholat Jumat. Ada beberapa hal yang disampaikan oleh Ketum PP Muhammadiyah yakni kita semua harus berupaya menjaga NKRI yang berdasarkan pada Pancasila. Upaya semua pihak sangat diperlukan untuk mengawal bangsa Indonesia yang akan berusia satu abad ini. Selain persolan keumatan, persoalan demokrasi dan politik hendaknya juga perlu dikawal bersama-sama. Di akhir pembicaraan, Ketua Umum PP Muhammadiyah sangat mengapresiasi dan mendukung pelaksanaan The Global Domain Peace Merit Festival 2023 semoga sukses dan lancar.

Categories
BERITA

Audiensi Dengan Konferensi Waligereja Indonesia: Gita Santih Nusantara Bangun Sinergitas Mewujudkan Perdamaian

SUARAKARYA.ID: Dalam upaya membangun sinergitas dan kolaborasi sesama komponen bangsa Gita Santih Nusantara (GSN) melakukan kunjungan Simakrama (silaturahmi) kepada Ketua Umum Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) bertempat di Ruang Pertemuan Kantor KWI jalan Cikini 2 No 10 Jakarta Pusat pada hari Jumat 17 Juni 2022.

Pada kesempatan tersebut Gita Santih Nusantra dihadiri oleh Gede Adiputra (Sekretaris Jenderal) didampingi oleh Ketua III Panitia The Global Domain Peace Merit Festival 2022 (TGDPMF 2022), Sang Kompiang Muliartawan, Bidang Humas Dewa Ayu Ariani dan Aghom, Steering Committte Putu Deasy Ariastuti, serta staf Sekretariat bidang Publikasi Aditya Wisnawa. Sedangkan Ketua Umum Ida Bhawati Prof Dr dr Nyoman Kertia, SpPD-KR berhalangan hadir karena kondisinya yang belum memungkinkan.

Kehadiran Tim Gita Santih Nusantara disambut hangat oleh Ketua Waligereja Indonesia Mgr. Ignatius Suharyo yang didampingi oleh Romo Agustinus Hari Wibowo, Romo Miswantoko, Romo Aegidius Eko Aldilanto dan Bapak John Laba.

Mengawali kunjungannya Gede Adiputra memperkenalkan Gita Santi Nusantara sebagai organisasi nirlaba, lintas iman, lintas ras yang anggotanya tersebar di seluruh Nusantara dan Manca Negara dengan mengemban misi Perdamaian, Toleransi dalam Keberagaman. Kegiatan Gita Santih Nusantara yang berfokus pada Sosial Kemanusiaan, pembinaan Sumber Daya Manusia dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia sesuai amanat UUD 1945.

Dalam kesempatan itu GSN menyampaikan harapan agar yang terhormat Bapak Ketua KWI dan Jajarannya  dapat memberikan arahan dan bimbingan  untuk perjalanan GSN ke depan sehingga misi GSN yang sedang diperjuangkan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dapat terlaksana dengan baik.

“Sinergitas dan kolaborasi sesama komponen masyarakat sangat diperlukan, dalam mewujudkan suatu bangsa yang kuat dan tangguh, kami Gita Santih Nusantara, wadah yang baru dua tahun berdiri sangat memerlukan arahan dan bimbingan dari para pengurus KWI yang sudah penuh dengan pengalaman dalam memperjuangkan kedamaian ditingkat Nasional maupun International”, ungkap Sekjen GSN Gede Adiputra.

Harapan yang sama juga diungkapkan oleh Ketua III Panitia TGDPMF 2022 bahwa Festival Perdamaian yang diselenggarakan tiap tahun oleh GSN melalui senandung irama lagu, Orasi Perdamaian serta Kreativitas diharapkan dapat memberikan vibrasi kepada dunia dalam mewujudkan perdamaian yang menjadi harapan seluruh umat manusia.

“Melalui Senandung nyanyian perdamaian di hati dan jiwa masing-masing, yang pada gilirannya akan mengantarkan manusia menuju sifat kedewataan yang berbudi luhur dan menjauhkan sifat keraksasaannya yang dipenuhi ego dan hawa nafsu,” ujarnya.

Sementara Putu Deasy Ariastuti menyampaikan bahwa dalam Dialog Kebangsaan seruan untuk mewujudkan perdamaian yang disampaikan oleh Romo Agustinus Heri Wibowo sebagai salah satu narasumber sangat menggugah para peserta yang begitu antusias mengikuti hingga akhir acara, adapun dialog kebangsaan tersebut diselenggarakan Gita Santih Nusantara tahun lalu, ujar Putu Deasy Ariastuti dalam menutup pembicaraannya.

Menyambung Tim Gita Santih Nusantara, Ketua Waligereja Indonesia Mgr. Ignatius Suharyo menyampaikan ucapan selamat datang kepada rombongan Gita Santih Nusantra, “Saya ucapakan selamat datang kepada Gita Santih Nusantara, upaya untuk menjalin kerja sama dalam mewujudkan perdamaian merupakan langkah yang patut didukung, semoga sinergitas dan kolaborasi yang terjalin dapat terus berjalan dengan sangat baik”.

Dalam kesempatan tersebut Romo Ignatius Suharyo dengan bijak mengungkapkan bahwa dalam membangun generasi yang kuat perlu ditumbuhkan “watak yang peduli” sehingga  semangat cinta terhadap tanah air akan berkembang dengan baik hingga pada gilirannya perdamaian dan kedamaian yang menjadi harapan bersama akan tumbuh dan berkembang.

Selanjutnya Bidang Humas Dewa Ayu Ariani menyambut baik ajakan Ketua KWI tersebut, pihaknya berkomitmen akan turut mengawal serta mensosialisasikan khususnya kepada generasi muda sebagai agen perubahan untuk dapat ikut mengawal program visi misi GSN yang diwarnai oleh semangat  kepedulian dan cinta tanah air sesuai arahan Ketua KWI Mgr. Ignatius Suharyo.

Simakarama dan silaturahmi yang penuh dengan suasana keakraban ini diakhiri dengan penyerahan cinderamata  kepada Gita Santih Nusantara dan foto bersama. ***

Artikel ini di copy dari suarakarya.id

Categories
Event

Ketentuan Lomba

A. Ketentuan Umum Peserta

The Global Domain Peace Merit Festival terbuka untuk umum. Para peserta merupakan individu atau kelompok dari seluruh dunia.

Jenis Festival dan Kategori Usia

Festival Nyanyian Kedamaian Tradisi

a. Kategori Anak-anak (usia 6-14 tahun )

b. Kategori Remaja (usia 15-24 tahun)

c. Kategori Dewasa (usia 25-55 tahun)

Hadiah

Penampilan Terbaik 1 : Rp3.500.000,00

Penampilan Terbaik 2 : Rp2.000.000,00

Penampilan Terbaik 3 : Rp1.000.000,00

Harapan 1 : Rp500.000,00

Harapan 2 : Rp500.000,00

—-

Festival Nyanyian Kedamaian Populer

a. Kategori Anak-anak (usia 6-14 tahun )

b. Kategori Remaja (usia 15-24 tahun)

Hadiah

Penampilan Terbaik 1 : Rp3.500.000,00

Penampilan Terbaik 2 : Rp2.000.000,00

Penampilan Terbaik 3 : Rp1.000.000,00

Harapan 1 : Rp500.000,00

Harapan 2 : Rp500.000,00

—-

Festival Tutur Kedamaian 

a. Kategori Anak-anak (usia 6-14 tahun )

b. Kategori Remaja (usia 15-24 tahun)

c. Kategori Dewasa (usia 25-55 tahun)

Hadiah

Penampilan Terbaik 1 : Rp3.500.000,00

Penampilan Terbaik 2 : Rp2.000.000,00

Penampilan Terbaik 3 : Rp1.000.000,00

Harapan 1 : Rp500.000,00

Harapan 2 : Rp500.000,00

—-

Festival Kreativitas (tanpa batas usia)

Hadiah

Penampilan Terbaik 1 : Rp3.500.000,00

Penampilan Terbaik 2 : Rp2.000.000,00

Penampilan Terbaik 3 : Rp1.000.000,00

Harapan 1 : Rp1.000.000,00

Harapan 2 : Rp1.000.000,00

—-

  1. Pendaftaran peserta dibuka mulai tanggal 1 November 2022 sampai tanggal 5 Februari 2023.
  2. Setiap peserta hanya diperbolehkan mengikuti 1 (satu) jenis kategori festival, kecuali untuk peserta festival kreativitas dapat mengikuti satu jenis festival lainnya.
  3. Ketika tampil dalam festival, diharapkan mengenakan pakaian bebas, rapi, dan sopan.
  4. Festival Nyanyian Kedamaian Populer, Festival Nyanyian Kedamaian Tradisi, Festival Tutur Kedamaian, dilaksanakan dalam dua tahap yaitu tahap kualifikasi dan tahap Grand final. Babak kualifikasi akan dilaksanakan pada 11 dan 12 Februari 2023 secara online/daring.
  5. Hasil kualifikasi melalui penilaian tim kurator akan diumumkan pada 14 Februari 2023.
  6. Dari hasil babak kualifikasi akan dipilih 10 peserta terbaik di masing-masing kategori festival untuk maju ke tahap Grand Final pada tanggal 18-19 Februari  yang dilaksanakan secara hybrid (online/daring dan offline/luring) di Yogyakarta.
  7. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada poin 4 dan 5 tidak berlaku untuk Festival Kreativitas.
  8. Setiap peserta yang mendaftar akan disertakan dalam grup WhatsApp yang dibuat panitia untuk memudahkan koordinasi.
  9. Keputusan tim kurator bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat serta tidak melayani korespondensi atau surat menyurat.
  10. Pengumuman pemenang akan dilakukan pada malam penganugerahan The Global Domain Peace Merit Festival (TGDPMF) tanggal 19 Februari 2023.
  11. Pemenang (juara 1) pada kegiatan TGDPMF sebelumnya tidak diperkenankan mengikuti festival pada kategori yang sama.

B. Tema Kegiatan

“Membangun Generasi Toleran dan Berwawasan Lingkungan untuk Mewujudkan Kehidupan Dunia yang Harmonis” (Building a Tolerant and Environmentally Conscious Generation to Create Global Harmony).

C. Ketentuan Khusus Peserta

Ketentuan Festival Nyanyian Kedamaian Tradisi

  1. Nyanyian Kedamaian Tradisi adalah nyanyian yang mengusung nilai-nilai yang mencerminkan kedamaian: kedamaian hubungan manusia dengan Tuhan dan/atau kedamaian hubungan manusia dengan sesama manusia dan/atau kedamaian hubungan manusia dengan lingkungan, yang bersumber dari tradisi/kearifan lokal masing-masing daerah maupun masing-masing negara.
  2. Nyanyian Kedamaian Tradisi dapat berupa Macapat, Bawa Macapat, Gending, Tembang, Kidung, Kekawin, Palawakya, Sloka atau nyanyian etnis nusantara lainnya seperti nyanyian Batak, Kalimantan, Sulawesi, Sasak, Papua atau yang lain; atau nyanyian etnis dunia seperti nyanyian Afrika, India, Belgia, Amerika dan sebagainya yang bersumber dari kearifan lokal.
  3. Peserta adalah individu atau peserta kelompok, maksimal 2 (dua) orang dan boleh diiringi alat musik tradisional.
  4. Materi nyanyian kedamaian tradisi disiapkan oleh berikut terjemahannya dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris dan dikirim saat pendaftaran pada tautan yang disediakan panitia.
  5. Waktu penampilan untuk setiap peserta maksimal 6 menit.
  6. Sistem kurasi/penilaian menggunakan konsep kebenaran, kesucian dan keindahan.

Ketentuan Festival Nyanyian Kedamaian Populer

  1. Nyanyian Kedamaian Populer adalah nyanyian daerah, nyanyian nasional, nyanyian internasional yang sudah dikenal atau gubahan sendiri.
  2. Nyanyian Kedamaian Populer yang dimaksud poin 1 harus mengusung nilai-nilai yang mencerminkan kedamaian: kedamaian hubungan manusia dengan Tuhan dan/atau kedamaian hubungan manusia dengan sesama manusia dan/atau kedamaian hubungan manusia dengan lingkungan.
  3. Peserta adalah individu atau peserta kelompok, maksimal 2 (dua) orang dan wajib diiringi alat musik.
  4. Peserta Nyanyian Kedamaian Populer diikuti oleh katagori anak dan katagori remaja.
  5. Nyanyian dibawakan dalam bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan atau bahasa Inggris.
  6. Waktu penampilan untuk setiap peserta maksimal 6 menit’
  7. Peserta diharapkan mengenakan busana rapi dan sopan.
  8. Materi nyanyian disiapkan oleh peserta.
  9. Sistem kurasi/penilaian menggunakan konsep kebenaran, kesucian dan keharmonisan, keindahan.

• Pedoman Festival Tutur Kedamaian

  1. Tutur Kedamaian yang digelar dalam festival akan dibawakan dalam bahasa Indonesia dan atau bahasa Inggris.
  2. Tutur Kedamaian disampaikan secara lisan/hafalan dengan durasi maksimal 10 menit dalam bentuk siar nilai-nilai kehidupan, siar nilai-nilai kebenaran, khotbah, dharma wacana.
  3. Tema Tutur Kedamaian yang diusung dalam The Global Domain Peace Merit Festival Tahun 2023 yaitu makna kedamaian dalam hubungan manusia dengan Tuhan dan atau kedamaian hubungan sesama manusia dan atau kedamaian hubungan manusia dengan lingkungan.
  4. Judul ditetapkan oleh peserta sesuai dengan tema yang telah ditentukan di atas.
  5. Sistem penilaian menggunakan konsep kebenaran, kesucian, keindahan.
  6. Pemilihan bahasa tidak menjadi kriteria penilaian.

Pedoman Festival Kreativitas

Festival Kreativitas dalam rangka The Global Domain Peace Merit Festival 2023 merupakan ajang kompetisi kreatif yang diharapkan dapat menggugah semua kalangan untuk berekspresi mengumandangkan pesan perdamaian sebagai upaya promosi pariwisata sehingga dapat memberi vibrasi positif pada masyarakat nasional maupun internasional.
Festival Kreativitas bertujuan untuk mewujudkan kedamaian melalui media video yang bisa berupa film pendek, video dokumenter, video gerak dan lagu, kreasi kesenian daerah nusantara yang memuat ekspresi nilai-nilai kedamaian guna membangkitkan dunia pariwisata pasca pandemi Covid-19 melalui media YouTube.
Syarat dan Ketentuan Festival Kreativitas:

  1. Peserta dapat berupa individu maupun kelompok/komunitas.
  2. Video karya peserta akan diikutkan dalam proses kurasi yang dilakukan oleh tim kurasi yang dibentuk panitia.
  3. Festival kreativitas hanya terdiri dari 1 (satu) tahap, tim kurasi akan memberikan penilaian akhir dari video yang diterima panitia.
  4. Konten video tidak mengandung unsur kekerasan, hal-hal negatif (SARA/pornografi) tidak bermuatan politik dan tidak melanggar hukum/aturan yang berlaku.
  5. Peserta hanya mengirimkan 1 video dan dilengkapi dengan sinopsis penjelasan video tersebut, durasi video maksimal 6 menit.
  6. Video yang dikirimkan merupakan karya asli pribadi/kelompok yang belum pernah dipublikasikan dan peserta wajib bertanggungjawab penuh terhadap keaslian karya yang dikirimkan.
  7. Video yang dikirimkan melalui link (yang akan diinformasikan kemudian) dapat menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.
  8. Dengan mengikuti festival ini peserta mengizinkan video yang dikirimkan untuk dipergunakan oleh Gita Santih Nusantara dalam rangka publikasi non komersial dengan tetap mencantumkan nama kreator/pencipta.
  9. Video dapat dikirim mulai 01 November 2022 – 5 Februari 2023 jam 23.55 WIB dengan menyertakan nama dan judul karya. Contoh: Wagimin_Ceria dengan Tor-tor.
  10. Pihak Penyelenggara dan tim kurator tidak bertanggung jawab atas hal apa pun, mengenai video yang dikirimkan apabila terjadi penuntutan kepemilikan hak cipta atas sebagian/seluruh bagian video yang dikirimkan dan hal-hal lainnya yang membuat kerugian dengan nilai ataupun tanpa nilai bagi peserta maupun pihak lain.
  11. Kriteria penilaian terhadap video yang dikirimkan meliputi:
    • Kesesuaian isi/pesan video dengan tema kegiatan.
    • Keunikan ide cerita/orisinalitas.
    • Kreativitas dan penghayatan (akting, autentisitas peran, dan penyutradaraan).
    • Keindahan/estetika (kualitas gambar, tata suara, penataan artistik dan penyuntingan).

D. Narahubung (Contact Person)

Kariati (Indonesia)              : +6281321161711

Desak Sri Gestari (USA)     : +13105691489

Made Yati (Uni Eropa)         : +4917699919149

K. Alit (Australia)                 : +61488921634

dr. Hana Pastima (Afrika) :  +628786223461

Ayu (Yogyakarta)                : +6287848263667

Diah Restu (Sekretariat)  : +626282247227002

Putu Abdi Riadi                : +6281236599777

Categories
BERITA

Gita Santih Nusantara Gelar Simakrama Bersama Pasraman Ghanapati dan Penggiat Dharmagita di Denpasar

DENPASAR, NusaBali.com – Sebanyak 60 orang hadir dalam simakarama yang diselenggarakan oleh Gita Santih Nusantara bersama penggiat Dharmagita dan Pasraman Ghanapati selaku tuan rumah, Sabtu (29/1/2022).Dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, simakrama di Wantilan Pura Lokanatha Taman Kota Denpasar ini dihadiri oleh siswa-siswi Pasraman Ghanapati, para peserta The Global Domain Gita Santih Festival 2021, Nyoman Suprapta (pengasuh Pasraman Ghanapati), Made Mudra (mantan Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar), beberapa penggiat Dharmagita seperti Diah Ambaraswari, Ni Wayan Karti, dll. 
Dari Githa Santih Nusantara hadir Ketua Badan Pembina Ida Bagus Wiryanata, Koordinator Wilayah Bali Sang Made Sudiarta didampingi anggotanya Ni Wayan Suri dan Yantra, Pay Dwipayana dan lainnya.  Sedangkan dari pengurus pusat hadir Sekretaris Umum Gede Adiputra, sementara Ketua Umum Ida Bhawati Prof Dr dr Nyoman Kertia SpPD-KR bergabung secara virtual dari Yogyakarta.
Kegiatan simakrama pada pukul 10.00 -12.00 Wita ini bertujuan memupuk rasa persaudaraan sesama komponen bangsa di mana Dharmagita sebagai ungkapan rasa kedamaian memiliki peran yang sangat penting dalam pembinaan dan pendididkan sumber daya manusia, sesuai dengan misi Gita Santih Nusantara  yakni ‘Membangun Generasi yang Toleran dan Berbudaya untuk mewujudkan Perdamaian Dunia, sesuai amanat UUD 1945’.  Demikian uraian yang disampaikan Gede Adiputra.  

Lebih lanjut  IB Wiryanata, Ketua Badan Pembina menguraikan, Dharmagita merupakan suatu metode atau cara untuk menanamkan nilai-nilai moral dalam membangun karakter setiap manusia. “Jika nilai-nilai moral menjadi bagian yang integral dalam pribadi setiap manusia, maka dapat mewujudkan tujuan hidup mencapai kebahagiaan dan kedamaian hidup jasmani dan rohani, kedamaian dunia beserta isinya,” kata IB Wiryanata.
Pada simakrama ini juga dimeriahkan persembahan kidung dari siswa-siswi Pasraman Ghanapati. “Masyarakat, khususnya generasi muda hendaknya lebih memahami kearifan lokal dalam rangka mewujudkan persatuan, kesejahteraan dan kedamaian. Mengimplementasikan nilai-nilai universal dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” kata Prof Nyoman Kertia dalam sambutan secara daring.

Diingatkan pula agar anak bangsa memaknai toleransi, kebudayaan dan perdamaian sebagai momentum dan wahana untuk menjalin komunikasi dan kerja sama antar umat manusia. “Itu semua untuk mewujudkan kedamaian,” tuntas Ketua Umum Gita Santih Nusantara tersebut. Penulis : Mds. Sumber : Nusabali.com

Categories
BERITA

The Global Domain Gita Santih Festival 2021 Gelorakan Perdamaian

JAKARTA, NusaBali.com – Sebanyak 320 kontingen, dengan peserta lebih dari 1.000 orang berpartisipasi dalam ajang The Global Domain Gita Santih Festival (TGDGSF), 17-19 Desember 2021.Peserta festival bukan saja dari 34 provinsi di Indonesia saja. Terdata peserta berasal dari Amerika Serikat, Brasil, Afrika Selatan, Filipina, Malaysia,  Jerman, Kroasia, Australia dan India. “Ini menjadi sebuah kebanggaan,” kata Ketua Panitia TGDGSF Dr I Gede Adiputra MM.
Sebelumnya event yang diselenggarakan oleh Gita Santih Nusantara ini dibuka oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno pada Jumat (17/12/2021). Sedangkan penutupan Minggu (19/12/2021), dilakukan oleh Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kementerian Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Nyoman Suidha. 
Festival yang dilaksanakn secara hybrid ini diikuti  oleh kalangan anak-anak, remaja dan dewasa. Mereka berasal dari lintas iman, lintas agama, lintas ras, lintas etnis, lintas bangsa dan lintas negara. “Ini merupakan cita-cita kita semua untuk menggelorakan perdamaian. Perdamaian di hati masing-masing dan dunia,” ujar Nyoman Kertia dalam sambutan penutupan TGDGSF di Jababeka Golf And Country Club Cikarang.
Nyoman Kertia berharap, tahun depan jumlah peserta TGDGSF bertambah sehingga semakin banyak orang yang menggelorakan perdamaian. Menggelorakan perdamaian secara bersama-sama sangat penting, karena saat ini energi banyak terkuras akibat tindakan radikalisme.
Menurut Nyoman Kertia, dasar dari perdamaian ada tiga. Pertama adalah hubungan harmonis antar umat. Bila itu tidak dilakukan akan muncul tindakan radikalisme. Kedua adalah hubungan harmonis dengan alam. “Jika hal itu tidak dilakukan pula akan muncul perubahan iklim, angin puting beliung dan bencana alam lainnya,” ujarnya.
Selanjutnya yang ketiga, ujar Nyoman Kertia, harmonis dengan Tuhan. 
TGDGSF sendiri merupakan festival kretivitas seni dan fotografi untuk menyambut bangkitnya sektor pariwisata pasca pandemi Covid-19. Tujuannya untuk membangkitkan sektor pariwisata agar dapat berjaya kembali pasca pandemi melalui pariwisata berbasis budaya.
Memperdalam pemahaman kearifan lokal dalam rangka mewujudkan persatuan, kesejahteraan dan kedamaian. Mengimplementasikan nilai-nilai universal dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Memaknai toleransi, kebudayaan dan perdamaian sebagai momentum dan wahana untuk menjalin komunikasi dan kerja sama antar umat manusia.
Melestarikan budaya melalui kreativitas sesuai nilai-nilai universal yang luhur guna membangkitkan kehidupan sektor pariwisata melalui pariwisata berbasis budaya. 
Ada tujuh kategori yang diperlombakan TGDGSF. Mulai dari Festival Fotografi, Festival Nyanyian Kedamaian Populer, Festival Nyanyian Kedamaian Tradisi, Festival Tutur Kedamaian, Festival Kreativitas dan Festival Membaca Bhagavadgita.
“Penilaian para pemenang, berdasarkan pada kandungan kebenaran, kesucian dan keindahan,” jelas Nyoman Kertia. 
Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kementerian Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Nyoman Suidha sangat mengapresiasi TGDGSF 2021. Apalagi TGDGSF mengambil tema ‘Membangun Generasi Toleran dan Berbudaya untuk Mewujudkan Perdamaian Dunia.’
“Sangat relevan dengan kondisi saat ini yang membutuhkan perdamaian dalam kehidupan bernegara. Perdamaian merupakan modal dasar kita untuk transformasi menjadi negara maju,” ucap Nyoman Suidha ketika menutup TGDGSD secara virtual. 
Melalui TGDGSD, lanjut Nyoman Suidha, masyarakat dalam menyaksikan bentuk kreatifitas budaya dalam menyampaikan pesan penting tentang perdamaian dan toleransi.
Nyoman Suidha menyatakan, Indonesia merupakan negara majemuk. Mulai dari ras, budaya dan bahasa. Namun menjunjung toleransi. Untuk itu, perdamaian adalah sebuah keniscayaan.
Sikap toleransi dan menjunjung perdamaian tidak terpisahkan dari budaya gotong royong yang telah dilakukan secara turun-temurun oleh bangsa Indonesia.
Untuk itu, kerukunan umat beragama perlu dijaga. Terlebih saat ini pandemi Covid-19 sehingga kebersamaan menjadi kunci untuk bangkit menjadi bangsa yang kuat. “Inti perdamaian adalah menerima perbedaan. Pemerintah tidak kompromi terhadap hal-hal intoleransi. Pemerintah menghidupkan moderasi kehidupan beragama di masyarakat,” pesan Nyoman Suidha.*

Sumber : Nusabali.com